TULISAN 7
“Mashlahah” Ciri Utama Ekonomi Islam
Apakah
Anda tahu arti Mashlahah?
Mashlahah
adalah segala bentuk keadaan, baik material maupun non material, yang mampu
meningkatkan manusia sebagai makhluk yang paling mulia. Mashlahah itu berbentuk
abstrak sulit untuk di deskripsikan hanya jiwa kita yang mampu merasakan
keberadaannya.
A. Presepsi Konsumen
Kaitannya
dengan konsumsi, manusia melakukan cara yang beraneka ragam dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Wahyu dan Rinda sedang menonton TV. Rinda menonton acara
Infotaiment yang isinya mempergunjingkan orang lain, sedangkan Wahyu menonton
acara dakwah yang di isi oleh Ustadz Wijayanto, membahas mengenai Sholat dan
Zakat. Mereka sama-sama melakukan kegiatan konsumsi. Dari sini bisa kita lihat
manfaat yang diperoleh antara Wahyu dan Rinda adalah sama, yaitu Manfaat
terpenuhinya kebutuhan akan informasi. Bagi Wahyu, dia selalu berusaha
mengonsumsi yang halal saja, karena patuh kepada perintah Allah. Menurutnya,
dengan mengonsumsi yang halal, Wahyu merasakan adanya berkah. Sebaliknya bagi
Rinda, tidak ada perbedaan kepuasan antara mengonsumsi barang yang halal dan
yang haram. Dapat kita simpulkan, Wahyu mendapatkan Pahala (Berkah) dan Manfaat
Informasi yang sifatnya untuk dunia dan akehidupan akhirat, sedangkan Rinda
hanya mendapatkan manfaat yang bersifat duniawi saja dari kegiatan konsumsi
yang mereka lakukan.
Dapat
kita rumuskan:
M=F+B
Di
mana:
M=
Mashlahah
F=
Manfaat
B=
Berkah
Sedangkan
Berkah adalah interaksi antara Pahala dan Manfaat
B=
(F)(P)
Di
mana:
B=
Berkah
F=
Manfaat
P=
Pahala
B.
Presepsi Produsen
Tidak
hanya pada konsumen, Konsep Mashlahah juga di terapkan oleh pihak Produsen.
Contoh:
ü Suatu produsen makanan mencantumkan sertifikasi halal dari MUI untuk
produknya. Untuk mendapatkan Sertifikasi itu sendiri tentunya membutuhkan cost/
biaya yang tidak kecil, tapi produsen itu percaya dengan adanya label halal
akan membawa berkah untuk usahanya.
ü Produsen Kecap menyisihkan laba setiap penjualan produknya untuk
berbagi dengan kaum dhuafa. Dengan adanya program ini tentu saja laba
perusahaan akan berkurang, tetapi mereka percaya dengan adanya program tersebut
akan membawa kebaikan bagi pihaknya dan juga masyarakat
Dari
kedua contoh di atas dapat kita lihat bahwasanya produsen makanan sangat
memperhatikan kehalalan produknya, begitu juga produsen kecap ABC menerapkan
nilai sosial dalam menjalankan usahanya, kedua kegiatan dari contoh di atas
tentunya akan mendapat pahala dari Allah SWT. Selain itu mereka akan mendapat manfaat
duniawi: Dengan adanya label halal, konsumen akan percaya terhadap produknya,
adanya kegiatan social juga dapat mengangkat brand image sebuah produk dan
dapat meringankan masyarakat yang kurang mampu, dsb.
Dapat
kita rumuskan:
M=
π + B
Di
mana:
M=Mashlahah
π= Keuntungan
B=
Berkah
Adapun
keuntungan, yaitu:
π
= TR-TC
Di
mana:
TR=
Total Revenue (Total Pendapatan)
TC=
Total Cost (Total Biaya)
Saran:
Lakukanlah segala sesuatu khususnya transaksi ekonomi sesuai kaidah-kaidah
Islam, selain Manfaat, Berkah untuk kehidupan akhirat pun akan kita peroleh.
Bagi para produsen percayalah “barang siapa yang mempermudah urusan orang lain,
Ia akan dipermudah pula oleh Allah SWT” Maka jangan hanya berpikir untuk
mengejar laba yang banyak saja, tapi produsen juga harus memperhatikan aspek
sosial, keamanan, kenyamanan, kehalalan kegiatannya. Jadi, akan bisa di temukan
titik temu yang saling menguntungkan antara produsen dan konsumen.
Hasil analisa :
Jika
kita analisa dari tulisan diatas maka jenis paragrafnya adalah exposisi Karena
penulis mencoba untuk menjelaskan mengenai mashlahah sebagai cirri utama
ekonomi islam yang amat baik untuk dilakukan dalam kegiatan sehari-hari.
Mashlahah adalah segala bentuk keadaan, baik material maupun non material, yang
mampu meningkatkan manusia sebagai makhluk yang paling mulia. Mashlahah itu
berbentuk abstrak sulit untuk di deskripsikan hanya jiwa kita yang mampu
merasakan keberadaannya. Jika kita ambil salah satu kutipan paragraf diatas
yaitu “Lakukanlah segala sesuatu
khususnya transaksi ekonomi sesuai kaidah-kaidah Islam, selain Manfaat, Berkah
untuk kehidupan akhirat pun akan kita peroleh. Bagi para produsen
percayalah “barang siapa yang mempermudah urusan orang lain, Ia akan dipermudah
pula oleh Allah SWT” Maka jangan hanya berpikir untuk mengejar laba yang banyak
saja, tapi produsen juga harus memperhatikan aspek sosial, keamanan,
kenyamanan, kehalalan kegiatannya. Jadi, akan bisa di temukan titik temu yang
saling menguntungkan antara produsen dan konsumen.” Maka bentuk paragraf
tersebut adalah deduktif, karena kalimat utama atau inti kalimat terletak di
awal paragraf yang ditunjukan dengan tanda tebal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar