TULISAN 18
Sosok di Balik Sukses APEC 2013
Sumber : http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2013/10/19/sosok-di-balik-sukses-apec-2013-600325.html
Perhelatan
KTT APEC Indonesia 2013 di Bali, 1-8 Oktober 2013, berlangsung sukses dan mampu
mengesankan para delegasi dari 21 negara anggota. Hal itu tertangkap media saat
Presiden SBY mengajak para leaders untuk berfoto bersama yang menandai
sesi akhir dari forum kerjasama negara-negara Asia Pasifik ini. Sejumlah kepala
negara secara langsung mengatakan takjub dan puas dengan kemampuan Indonesia
dalam menggelar hajatan besar berstandar internasional. Mereka juga
menyimpulkan, APEC Indonesia kali ini merupakan yang terbaik dari segi
penyelenggaraan. Hal itu dikatakan Chairul Tanjung (CT), Wakil Ketua Panitia
APEC Indonesia, beberapa jam menjelang penutupan.
Bahkan
Presiden Filipina, Benigno Aquino III, secara langsung memuji prestasi
Indonesia ini. Sebagaimana disampaikan anak Corazon Aquino itu kepada Ketua
Panitia APEC, Menko Perekonomian Hatta Rajasa. Dimana Pinoy panggilan akrab Aquino mengaku ragu negaranya akan mampu
menyamai kehebatan Indonesia tahun ini. Sebagaimana kita tahu, KTT APEC
berikutnya akan diselenggarakan di Filipina. Sedikit menghibur Pinoy, CT secara
berkelakar meyakinkan bahwa Filipina mampu menyamai penyelenggaraan APEC Bali
2013 ini. “Kalau masih ragu, Mr Presiden bisa hire me”, kata CT bangga.
Banyak
ukuran untuk mengatakan APEC Bali tak kalah, bahkan lebih sukses dari summit-summit
sebelumnya. Pertama, dukungan terpenting untuk awak media dari seluruh
dunia. Sebagaimana terungkap dari dialog antara Hatta dengan sejumlah jurnalis
asing, semua mengaku aplikasi jaringan yang digawangi Telkom Indonesia mampu
memuaskan mereka. Media Center APEC berada di satu hall luas yang
bisa menampung hingga 3.000 wartawan. Tempat ini juga dilengkapi dengan 550
line fixed wireline, layanan IP Phone untuk telekomunikasi internasional
(IDD Call), akses internet kecepatan tinggi dengan bandwidth hingga 2×10 Gbps,
jaringan Wi-Fi yang all coverage, hingga Mobile SNG (Satellite News
Gathering) untuk broadcaster dengan coverage nasional dan
internasional serta jaringan privat ke semua lokasi venue.
Kedua, venue utama untuk para leaders,
yaitu Sofitel Luxury Hotel benar-benar menawarkan kesejukan angin pantai kepada
para kepala negara. Hotel baru yang khusus disiapkan untuk APEC ini langsung
berhadapan dengan laut dengan arsitektur mengagumkan. Dengan banyak melakukan retreat
di tempat terbuka, Presiden SBY berharap para leaders dapat menemukan
solusi untuk masa depan Asia Pasifik dan dunia yang lebih baik di masa depan. Ketiga,
The New Ngurah Rai Airport dan Jalan Tol Mandara yang mengapung di atas
laut turut membuat decak kagum para delegasi. Ditambah dengan keramahtamahan
khas masyarakat Bali, APEC kali ini benar-benar berlangsung sesuai harapan.
Berkat
lobi dan kerja keras Hatta, hubungan SBY dan Mega makin hari kian membaik.
Hatta juga pernah ditunjuk sebagai Ketua Tim Kampanye SBY-Boediono, 2009. Semua
orang kala itu tak percaya SBY menunjuk “orang luar” dari PAN dan bukan Demokrat untuk menjadi
ujung tombak pemenangan Presiden. Dan dengan kemampuan Hatta yang sebagian besar di balik layar pasangan SBY-Boediono melenggang
satu putaran di Pilpres 2009. Ironisnya, sebelum menjadi Ketua Timses, Hatta
justru digadang-gadang menjadi Wapres SBY. Mengenai hal ini, banyak pihak
mempertanyakan apakah Hatta tidak kecewa saat SBY justru memilih Boediono.
Namun Hatta bukan tipe politisi kemarin sore. Ia meminggirkan perasaan-perasaan
itu, dan bahkah justru tampil terdepan mengawal duet SBY-Boediono. Benar-benar
sikap gantleman dan tidak cengeng. Maka dengan segudang pengalaman dan
loyalitas model di atas, Hatta bisa bertahan di kursi menteri sejak 2002 hingga
kini.
Kembali
ke hajatan APEC, Hatta memulai kerja besar ini praktis sekitar Juli 2013.
Secara maraton sejumlah infrastruktur dibereskan bagaimanapun caranya. Bandara
Ngurah Rai dikebut siang malam, tol Mandara dipastikan pada September dan Sofitel Hotel harus sudah jadi sebelum para leaders
bertemu untuk retreat. Khusus hotel ini, yang akan jadi salah satu terbaik di
Bali nantinya, dikebut hanya dalam waktu 1,5 tahun. Waktu yang mustahil
sebagaimana diakui oleh Agung Podomoro Land selaku pengembang bila berkaca dari
proyek-proyek sebelumnya. Namun berkat dukungan semua pihak, termasuk supervisi
dari Ketua Panitia APEC, hotel berhasil diselesaikan tepat waktu.
Di
luar itu, kesuksesan APEC Bali juga menular ke dalam KTT. Isu Kelapa Sawit yang
selama ini selalu mentok di tangan negara-negara maju khususnya AS melaui
syarat Enviromental Goods (EG) kali ini mulai terbuka seiring total
diplomacy yang dilakukan delegasi Indonesia. Melalui jurus baru, yaitu
sebagai produk yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga terbarukan,
mendorong pembangunan perdesaan, dan pengentasan kemiskinan (Promoting
Products with Contribute to Sustainable and Inclusive Growth through Rural
Developmnet and Poverty Alleviation), inisiatif Indonesia tersebut akhirnya
diterima. Skema terbaru ini diterima karena dianggap lebih konseptual. Di
dalamnya mencakup empat parameter penting, yakni keberlanjutan, iklusivitas,
pembangunan pedesaan, dan pembangunan pedesaan, serta pengentasan kemiskinan. Itulah sedikit tentang cerita di balik sukses APEC yang saya
tangkap dari sejumlah pihak yang bekerja di sana. Kesimpulan yang bisa kita
ambil, bahwa bangsa Indonesia tidak kalah dengan negara lain, bahkan dengan
hasil lebih baik.
Hasil analisa :
Kesimpulan dari tulisan diatas adalah bahwa Negara
Indonesia memiliki pengaruh yang besar terhadap segala aktivitas yang
menyangkut kegiatan ekonomi, sosial, budaya dan politik dunia sebagai salah
satu negara yang mempunyai andil besar dalam memecahkan berbagai permasalahan
dunia saat ini. Sekarang Negara Indonesia semakin dipandang oleh negara lain
dan semakin dihormati karena peran besarnya ikut menciptakan situasi global
yang mempuni. Jika kita analisa berdasarkan jenis paragraf, maka tulisan diatas
termasuk kedalam jenis paragraf naratif, karena penulis berusaha menceritakan
aktor di balik suksesnya APEC di Bali dengan segala indikator-indikator yang
mendukungnya. Jika kita analisa salah satu kutipan paragraf yaitu “Kembali ke hajatan APEC, Hatta memulai kerja besar ini praktis
sekitar Juli 2013. Secara maraton sejumlah infrastruktur dibereskan
bagaimanapun caranya. Bandara Ngurah Rai dikebut siang malam, tol Mandara
dipastikan pada September dan Sofitel Hotel harus sudah
jadi sebelum para leaders bertemu untuk retreat. Khusus hotel ini, yang akan jadi salah satu terbaik di Bali
nantinya, dikebut hanya dalam waktu 1,5 tahun. Waktu yang mustahil sebagaimana
diakui oleh Agung Podomoro Land selaku pengembang bila berkaca dari proyek-proyek
sebelumnya. Namun berkat dukungan semua pihak, termasuk supervisi dari Ketua
Panitia APEC, hotel berhasil diselesaikan tepat waktu.” Maka bentuk paragraf tersebut adalah
deduktif, karena inti kalimat atau kalimat utamanya terletak di awal paragraf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar