Sabtu, 09 November 2013

Bahasa Indonesia 2 - Tugas 1



TUGAS 1

1.      Jelaskan dengan contoh “Penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar”

Didalam kehidupan sehari-hari penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar menjadi salah satu kriteria pemahaman dan penyesuian terhadap kosa kata bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar yang terjadi pada saat ini bias dibilang sudah menyimpang dari kaedah berbahasa yang baik dan benar . perkembangan teknologi informasi dan arus globalisasi yang luar biasa menjadi faktor penggunaan Bahasa Indonesia ini tak lagi digunakan sesuai dengan kaedah yang seharusnya. Banyaknya istilah-istilah asing dan bahasa gaul aneh yang mulai dipublikasikan oleh bangsa kita ini membuat banyak anak bangsa tak lagi berbincang dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Fenomena  seperti ini sudah banyak terjadi khususnya anak-anak hingga para remaja yang menjadi actor pendukung ketidakaturan berbahasa.
Penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar sangatmempenagruhi  etika kesopanan dan pencitraan intelektualitas diri seseorang. Semakin seseorang dinyatakan memiliki sikap kesopanan yang baik maka gaya berbicaranya pun pasti dengan bahasa yang baik benar. Penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar ini pun tak hanya digunakan dalam bahasa penulisan dalam sebuah karangan. Tapi seharusnya juga digunakan dalam kebiasaan berbicara sehari-hari. Bahasa yang benar adalah bahasa yang sesuai  dengan kaidah bahasa baku, baik kaidah untuk bahasa baku tertulis maupun bahasa baku lisan.

Contoh nyata dalam pertanyaan sehari-hari dengan menggunakan bahasa yang baku:
·      Apa yang sedang kamu lakukan di tempat ini ?
·      Bagaimana menturut pendapat anda tentang hasil karya mereka ?
·      Apa yang menjadi kesimpulan dalam kasus ini?
Kata-kata diatas adalah kata yang sesuai untuk digunakan dalam lingkungan sosial


2.      Berikanlah contoh fungsi bahasa sebagai alat komunikasi

Jarak yang berjauhan membuat kita sulit untuk berkomunikasi. Jika pada pramuka jaman SD dahulu saya mengenal ada yang namanya sandi morse itu bisa digunakan jika kita berada dalam jarak yang berjauhan dengan rekan kita, dengan syarat masih bisa terlihat, contohnya itu seperti saya berada di puncak gunung, sedangkan rekan saya berada di kaki gunung. Itu merupakan cakupan jarak yang jauh tetapi masih mampu untuk saling melihat satu sama lainnya. Nah untuk kondisi itu bisa kita gunakan sandi morse untuk saling memberikan informasi. Namun, jika keadaannya saya berada di kutub utara, dan rekan saya berada di kutub selatan, sungguh tidak memungkinkan bukan bagi kita untuk menggunakan sandi-sandi tersebut. Pasti kita membutuhkan sebuah bahasa yang mampu dimengerti satu sama lain untuk digunakan sebagai alat komunikasi agar saling bisa bertukar informasi. Nah disitulah peranan bahasa sebagai fungsinya menjadi alat komunikasi.

contoh dari fungsi bahasa sebagai alat komunikasi :
  • disaat seorang motivator berbicara dengan audience-audience nya dari kalangan menengah ke atas atau orang yang berpendidikan tinggi, maka dia akan memakai tata bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan kata-kata yang baku atau kata-kata asing. berbeda saat sang motivator berbicara dengan masyarakat umum, dia akan menggunakan tata bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan kata-kata yang lebih mudah dicerna oleh masyarakat umum.
alat-alat yang digunakan sebagai alat komunikasi sehari-hari :
  • bedug dalam agama islam dipukul untuk tanda segera melakukan sholat
  • suasana gemuruh kentongan dipukul saat tanda ketika ada bahaya
  • alarm sekolah untuk tanda segera istirahat atau masuk ke kelas
Referensi :

Bahasa Indonesia 2 - Tugas 2


Tugas 2

Kualitas karya tulis ditentukan oleh beberapa aspek, yaitu :
A.    Topik yang menarik
B.     Mudah dipahami

Coba anda jelaskan kedua aspek ini!

A.    Topik yang menarik
Dalam pembuatan sebuah bacaan, pasti kita membutuhkan sebuah ide yang menarik untuk dibaca. Agar orang lain berminat untuk membaca, mudah memahami isinya, dan pembaca tak merasa jenuh dan bosan dengan apa yang kita tulis, maka sangatlah penting kedua aspek diatas. Jika sebuah novel yang kita karang, dikemas dengan cover yang menarik tapi isinya adalah topiK yang sudah biasa, tidak menarik sama sekali, dan bahasanya pun sulit untuk dipahami, maka setiap pembaca yang hendak membacanya pasti akan meletekkan kembali novel ciptaan kita ditempat semula. Sebuah novel yang sudah lazim banyak dibaca saja harus dikemas dengan topic yang menarik dan bahasa yang mudah dipahami, apalagi dengan karya tulis ilmiah? Yang peminat pembacanya masih sangat sedikit. Baru lihat covernya saja kadang sudah malas membacanya lebih dulu. Topik yang menarik itu tidak harus selalu topik yang baru. Karena belum tentu setiap orang akan menganggap bahwa topik yang terbaru adalah topik yang menarik. Kadang kita juga pelu melihat ke belakang. Siapa tau di belakang sana ada topik lama yang belum sempat terbahas dengan tuntas. Disitulah kesempatan kita untuk membuat topik yang menarik. Yang terpenting, topik tersebut harus mampu membuat pembaca bertambah rasa keingintahuannya, sehingga para pembaca suka dan tertarik dengan apa yang kita tulis. Topik yang menarik ini biasanya pun bisa tercermin dalam sebuah judul yang kita buat untuk penulisan karya tulis kita. Jika kita buat judul untuk karya tulis kita dengan judul yang bagus, mudah diingat dan memuat topik yang menarik pasti akan mengundang pembaca yang banyak. Maka dari itu penentuan judul dari karya tulis yang dibuat menjadi penting untuk dikemas dengan sedemikian menariknya.

B.     Mudah dipahami
Kepuasan para pembaca juga dilihat dari sisi pemahaman mereka setelah mereka membaca karya tulis kita. Untuk apa jika kita membuat sebuah karya tulis yang menarik tapi para pembacanya tidak merasa paham dengan apa yang sudah dia baca? Nah disinilah, tata bahasa yang baik agar mudah dipahami menjadi resep yang kuat dalam penulisan karya tulis yang kita buat agar mengundang para pembacanya. Mudah dipahami juga merupakan nilai plus dimata para pembaca. Untuk sebuah bacaan dikarang dengan panjang lebar tapi isinya tidak mudah dipahami pembaca. Maka dari itu dibutuhkan kepekaan dan keterampilan penulis agar pembaca mudah memahami apa yang ingin kita sampaikan melalui tulisan yang kita buat. Dan kita sendiri pun harus mengetahui kondisi seperti apa yang sedang terjadi saat ini, yang sedang uptodate, agar tulisan yang kita buat tidak ketinggalan jaman. Dan pembaca pun akan menjadi senang dan tertarik untuk terus membaca tulisan kita, jika itu dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami.

Referensi :

Jumat, 14 Juni 2013

Aspek Hukum dalam Ekonomi - Analisis Jurnal



NAMA            : AGUS MAULANA
NPM               : 20211372
KELAS          : 2EB04

Judul : APLIKASI PENGAMANAN HAK CIPTA UNTUK GAMBAR DIGITAL DENGAN TEKNIK WATERMAKING MENGGUNAKAN METODE SVD (SINGULAR VALUE DECOMPOSITION)

Penulis Jurnal : FAZLUR AKBAR –  UNIKOM (Universitas Komputer Indonesia)


Tahun            : 2010


Hasil analisa

Di dalam jurnal ini dibahas mengenai aplikasi pengamanan hak cipta untuk gambar digital dengan teknik watermaking dengan menggunakan metode SVD. Teknik watermaking adalah suatu bentuk steganography, yaitu teknik untuk menyembunyikan suatu informasi pada suatu media tanpa perubahan yang berarti pada media tersebut. Aplikasi ini sangat bemanfaat untuk melindungi dan mengamankan hasil karya cipta berupa gambar digital yang kita buat agar tidak diakui hak ciptanya oleh orang lain. Hak cipta adalah hak pencipta untuk mengatur penggunaan hasil penuangan gagasan / informasi tertentu. Pada dasarnya hak cipta merupakan hak untuk  menyalin suatu ciptaan. Hak cipta dapat juga memungkinkan pemegang hak tersebut untuk membatasi penggandaan tidak sah atas suatu karya ciptaan. Pada umumnya pola hak cipta memiliki masa berlaku tertentu yang terbatas.

Jurnal ini hanya membahas mengenai pengembangan aplikasi untuk pengamanan hak cipta berupa gambar digital saja tidak untuk hasil karya cipta yang lain. Pembahasan materinya masuk kedalam ruang lingkup pembangunan perangkat lunak untuk membuat aplikasi pengamanan hak cipta berupa gambar digital, analisis dan perancangan sistem dan pengoperasian aplikasi pengaman hak cipta berupa gambar digital. Pembuatan aplikasi ini sangat bagus dan sangat bermanfaat untuk kita semua karena hasil karya cipta gambar digital yang kita buat akan mendapat apresiasi oleh orang lain yang melihatnya sehinggga hak cipta atas gambar digital yang kita milikiakan terjaga dengan baik. Pembahasan poin hak cipta tidak terlalu mendalam karena difokuskan kepada pengembangan dan pembangunan aplikasi untuk pengamanannya saja. Keterbatasan inti judul sangat jelas hanya terbatas pembuatan aplikasi pengamanan hak cipta untuk gambar digital dengan watermaking menggunakan metode SVD, sehingga kata kuncinya berupa : watermaking, data gambar, metode SVD dan ekstraksi.