TULISAN 14
Penjajahan Kapitalisme Lebih
Kejam dari Penjajahan Belanda
Banyak kalangan yang menyatakan
bahwa Indonesia masih belum merdeka. Masih dijajah oleh yang namanya
kapitalisme asing. Mungkin pendapat itu ada benarnya atau pendapat itu memang
benar.
Coba perhatikan! Di masyarakat
sekarang apa yang berbau-bau asing atau produk dari perusahaan asing itu yang
sudah dianggap benar atau baik. Dari pakaian, gaya hidup, makanan, minuman,
arsitek rumah, dan lain-lain. Bahkan tanpa sadar bahwa demokrasi yang selama
ini yang kita agung-agungkan juga berbau asing. Dan kapitalisme adalah
sistem terselubung asing dalam menguasai suatu bangsa. Perhatikan lagi
produk-produk yang beredar di masyarakat! Tanpa disadari semuanya produk dari
perusahaan asing atau perusahaan asing yang buka usaha di indonesia. Sumber
daya alam yang seharusnya dikuasai sepenuhnya oleh negara, telah dikuasai oleh
fihak-fihak asing. Ekonomi dikuasai oleh segelintir orang. Rakyat dijadikan budak mesin
yang harus bekerja keras 24 jam. Harus bayar cicilan ini, cicilan itu. Harus
bayar biaya sekolah anak yang tidak murah harganya. Belum lagi lewat iklan di
televisi kita dirayunya untuk sesuatu yang sebenarnya kita perlukan. Dan
kapitalisme asing sekarang ternyata lebih kejam dari penjajahan belanda. Coba
pikirkan! Pemerintah Belanda dulu hanya menjajah tanah bangsa Indonesia, yang
mana tanah tersebut dijadikan perkebunan, ditanami teh, kopi, rempah-rempah dan
lain-lain. Lalu hasilnya dijual Belanda ke pasar internasional.
Sedangkan Kapitalisme sekarang
telah menjajah nusantara secara menyeluruh. Beda dengan Belanda yang hanya menjajah
tanah atas, kapitalisme sekarang menyikat apa yang ada di dalam tanah. Timah,
besi, emas, batubara, dan lain-lain. Belanda tidak menjajah sosial dan agama.
Kerajaan-kerajaan di Nusantara tidak dibubarkan dan dirampas. Raja-rajanya
tidak dibunuh. Saat itu aturannya, semua kerajaan di nusantara di bawah
kerajaan belanda. Sejarah yang tidak pernah diajarkan di sekolah-sekolah. Jika
Belanda menghancurkan semua kerajaan di Nusantara, maka kita tidak tidak akan
kenal kerajaan-kerajaan yang ada di daerah kita masing-masing. Seperti jogja,
banjar, mataran, dll. Malah demokrasi sekarang ini membuat kerajaan-kerajaan
menjadi menghilang.
Selama 350 tahun dijajah, rakyat Indonesia yang mayoritas muslim tidak pernah dipaksa dan diintimidasi untuk pindah agama. Jadi perlukan diluruskan tentang penjajahan Belanda di Indonesia. Kalau benar penjajahan Belanda seperti di buku-buku sejarah, niscaya rakyat muslim di nusantara telah berubah agama. Mengikuti agamanya orang-orang belanda.
Sistem kapitalisme sangat pintar, mereka ciptakan satu sistem yang membuat rakyat Indonesia dijadikan bangsa yang konsumtif dan boros. Otak kita ini telah dicuci, sehingga kita tidak tahu lagi yang benar. Otak terputar 180 derajat. Sesuatu yang seharusnya baik, kini kita anggap tidak baik. Sedang sesuatu yang seharusnya tidak baik, kita anggap sesuatu yang baik.
Hasil analisa :
Jika kita
analisa berdasarkan jenis paragraf maka tulisan diatas berjenis pargraf
exposisi karena penulis berusaha mengungkapkan kejelasan mengenai fenomena yang
timbul dari permasalahan kasus diatas dengan jelas dan benar. Jika kita analisa
salah satu paragraf yaitu “Sedangkan Kapitalisme
sekarang telah menjajah nusantara secara menyeluruh. Beda dengan Belanda yang
hanya menjajah tanah atas, kapitalisme sekarang menyikat apa yang ada di dalam
tanah. Timah, besi, emas, batubara, dan lain-lain. Belanda tidak menjajah
sosial dan agama. Kerajaan-kerajaan di Nusantara tidak dibubarkan dan dirampas.
Raja-rajanya tidak dibunuh. Saat itu aturannya, semua kerajaan di nusantara di
bawah kerajaan belanda. Sejarah yang tidak pernah diajarkan di sekolah-sekolah.
Jika Belanda menghancurkan semua kerajaan
di Nusantara, maka kita tidak tidak akan kenal kerajaan-kerajaan yang ada di
daerah kita masing-masing. Seperti jogja, banjar, mataran, dll. Malah demokrasi
sekarang ini membuat kerajaan-kerajaan menjadi menghilang.” Maka paragraf tersebut berbentuk induktif karena
inti kalimat terletak di akhir paragraf ditandai dengan cetak tebal dan kalimat
tersebut menunjukan kesimpulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar